PPKn

Pertanyaan

power tends to corropt; absolule power corrupt absolutely. Adagium ini menunjukkan pergantian kostitusi dalam arti

1 Jawaban

  • “Power tends to corrupt; absolute power corrupts absolutely” (“Kekuasaan cenderung korup; Kekuasaan mutlak benar-benar merusak”) merupakan adagium atau pepatah dalam politik. Pernyataan tersebut dibuat oleh Lord Acton, seorang sejarawan Inggris.

     

    Kekuasaan merupakan sesuatu yang mutlak harus dibatasi sesuai dengan adigium ini. Oleh karena itu konstitusi dalam arti sempit mengandung norma-norma hukum yang membatasi kekuasaan yang ada dalam negara, agar tidak bersifat absolut.

     

    Konstitusi dalam arti sempit berbentuk peraturan tertulis dalam suatu naskah dokumen tertentu sebagai landasan konstitusional tertinggi dalam mengatur negara. Konstitusi dalam arti sempit ini biasa disebut dengan Undang-Undang Dasar. Contohnya adalah Undang-Undang Dasar 1945 yang digunakan di Indonesia.

     

    Lord Acton, dengan nama lengkap John Emerich Edward Dalberg-Acton, 1st Baron Acton (10 Januari 1834 – 19 Juni 1902) adalah bangsawan Inggris dan sekaligus politisi dan sejarawan pada akhir abad kesembilanbelas dan awal abad ke-20.

     

    Pengamatan ini menyaakan bahwa perasaan moral seseorang berkurang saat kekuatannya meningkat. Pernyataan ini dibuat sebagai protes atas konsepsi bahwa Paus sebagai pemimpin umat Katolik adalah suci dan pasti benar. Dia menentang konsepsi ini dan pergi ke Roma saat Konsili Vatikan Pertama. Dalam tulisanya menentang kekuasaan mutlak, dia menuliskan adagium ini. Dia mengingatkan tentang bahaya bahwa kekuasaan mutlak akans angat mudah disalahgunakan, dan karena itu perlu dibatasi.

     Jadi kesimpulannya Power tends to corropt ; absolute power corrupts absolutely merupakan konstitusi dalam arti sempit



Pertanyaan Lainnya