Sejarah

Pertanyaan

contoh bentuk politik etis dalam bentuk bangunan dari tahun 1901-1945

1 Jawaban

  • .Politik EtisatauPolitik Balas Budiadalah suatu pemikiran yang menyatakan bahwa pemerintah kolonial memegang tanggung jawab moral bagi kesejahteraanpribumi. Pemikiran ini merupakan kritik terhadap politiktanam paksa. Munculnya kaum Etis yang dipelopori olehPieterBrooshooft(wartawan KoranDe Locomotief) danC.Th. van Deventer(politikus) ternyata membuka mata pemerintah kolonial untuk lebih memperhatikan nasib para pribumi yang terbelakang.Pada17 September1901, RatuWilhelminayang baru naik tahta menegaskan dalam pidato pembukaan Parlemen Belanda, bahwa pemerintah Belanda mempunyai panggilan moral dan hutang budi (een eerschuld) terhadap bangsa pribumi di Hindia Belanda. Ratu Wilhelmina menuangkan panggilan moral tersebut ke dalam kebijakan politik etis, yang terangkum dalam programTrias Van deventeryang meliputi:1.Irigasi (pengairan), membangun dan memperbaiki pengairan-pengairan dan bendungan untuk keperluan pertanian.2.Imigrasi yakni mengajak penduduk untuk bertransmigrasi.3.Edukasi yakni memperluas dalam bidang pengajaran dan pendidikan.Banyak pihak menghubungkan kebijakan baru politik Belanda ini dengan pemikiran dan tulisan-tulisan Van Deventer yang diterbitkan beberapa waktu sebelumnya, sehingga Van Deventer kemudian dikenal sebagai pencetus politik etis ini.Kebijakan pertama dan kedua disalahgunakan oleh Pemerintah Belanda dengan membangun irigasi untuk perkebunan-perkebunan Belanda dan emigrasi dilakukan dengan memindahkan penduduk ke daerah perkebunan Belanda untukdijadikan pekerjarodi. Hanya pendidikan yang berarti bagi bangsa Indonesia.Pengaruh politik etis dalam bidang pengajarandan pendidikan sangat berperan dalam pengembangan dan perluasan dunia pendidikan dan pengajaran diHindia Belanda. Salah seorang dari kelompok etis yang sangat berjasa dalam bidang ini adalah Mr.J.H. Abendanon(1852-1925), seorang Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan selama lima tahun (1900-1905). Sejak tahun 1900 inilah berdiri sekolah-sekolah, baik untuk kaumpriyayimaupun rakyat biasa yang hampir merata di daerah-daerah.Sementara itu, dalam masyarakat telah terjadi semacam pertukaran mental antara orang-orang Belanda dan orang-orang pribumi. Kalangan pendukung politik etis merasa prihatin terhadap pribumi yang mendapatkan diskriminasi sosial-budaya. Untuk mencapai tujuan tersebut, mereka berusaha menyadarkan kaum pribumi agar melepaskan diri dari belenggu feodal dan mengembangkan diri menurut model Barat, yang mencakup proses emansipasi dan menuntutpendidikan ke arah swadaya.

Pertanyaan Lainnya