Sejarah

Pertanyaan

bagaimana konflik internal dalam kerajaan Demak berkaitan dengan pergantian raja

1 Jawaban

  • Kelas: XI
    Mata pelajaran: Sejarah

    Materi: Masa Kerajaan Islam

    Kata Kunci: Kesultanan Demak

               

    Jawaban pendek:

     

    Konflik internal dalam kerajaan Demak berkaitan dengan pergantian raja terjadi setelah meninggalnya Sultan Trenggana pada tahun 1546. Tahta kesultanan diperebutkan oleh putera Sultan Trenggana yang bernama Raden Mukmin dan sepupunya, Arya Penangsang.

     

    Raden Mukmin awalnya memerintah dengan gelar Sunan Prawata, namun kemudian tewas dibunuh oleh suruhan Arya Penangsang. Ini menimbulkan perang saudara, oleh penentang Arya Penangsang yang mengusung Hadiwijaya (Jaka Tingkir). Perang ini akhirnya dimenangkan Jaka Tingkir yang mendirikan Kerajaan pajang.

     

    Jawaban panjang:

     

    Kesultanan Demak atau kerajaan Demak adalah kerajaan pertama yang bercorak Islam yang berdiri di pulau Jawa, pada tahun 1475 dan menggantikan Majapahit sebagai kerajaan terbesar di jawa. Kesultanan Demak dipimpin oleh Raden Patah (Adipati Jimbun), memerintah 1475 – 1518, Pati Unus (Pangeran Sabrang Lor), memerintah 1518 – 1521, dan kemudian Sultan Trenggana, memerintah 1521 – 1546.

     

    Sepeninggal Sultan Trenggana saat melakukan ekspedisi di Panarukan, Jawa Timur pada tahun 1546, terjadi perebutan kekuasaan, antara Raden Mukmin, anak Sunan trenggana, dan Arya Penangsang, anak dari Pangeran Sekar Seda Ing Lepen (Raden Kikin). Raden Kikin adalah Adik Sultan Trenggana, sehingga Arya Penangsang adalah sepupu Raden Mukmin. Raden Kikin tewas dibunuh Raden Mukmin setelah Pangeran Sabrang Lor meninggal, agar ayahnya, Sultan Trenggana bisa menjadi raja Demak. Ini menyebabkan dendam dari Arya Penangsang terhadap Raden Mukmin.

     

    Saat Raden Mukmin menjadi raja dengan gelar Sunan Prawata, Arya penangsang memberontak, dan akhirnya pada tahun 1549, Sunan Prawata tewas oleh orang suruhan Arya Penangsang dan Arya penangsang menjadi raja.

     

    Namun pembunuhan ini menyebabkan pemberontakan oleh Hadiwijaya (Jaka Tingkir) yang merupakan Adipati Pajang (wilayah sekitar Solo saat ini). Jaka tingkir memberontak setelah didukung penguasa Jepara, Ratu Kalinyamat, yang merupakan adik perempuan Sunan Prawoto. Dengan dibantu penasehatnya Ki Ageng Pemanahan dan Ki Juru Martani, hadiwijaya berhasil mengalahkan Arya Penangsang di bengawan Solo, dan menjadi raja. Dia kemudian memindahkan pusat pemerintahan dari Demak ke daerah pedalaman di Pajang.

Pertanyaan Lainnya