B. Indonesia

Pertanyaan

cerita pendek bebas 2 paragraf saja yang singkat (bikin 2 kalau boleh)

2 Jawaban

  • 1.untuk gadis di balik bukit
    Aku kirimkan rintik hujan untuk gadis di balik bukit. Debu-bebu musim kering telah membuat kusam wajahnya. Kebun ditumbuhi rumput yang mulai kecoklatan dan bunga-bunga tak mau mekar. Teduh senyumnya tak mampu menurunkan hujan. Angin kering yang dingin menusuki tulang kurusnya. Gadisku, bertahanlah di sana.
    Kepada Pak Lurah aku pinjam teropong untuk melihat ke arah awan. Sudahkah rintik hujan sampai di balik bukit. Bersama dengannya aku sematkan rindu yang mulai membeku. Saat tetesnya sampai padamu, kuharap bekuan rinduku luruh dihangat pelukmu, membasahi ragamu yang kelu. Dengan itu, kubasuh siksaan batinmu.
    Aku belum bisa pulang. Panenan sedang melimpah di sawah. Harus kuselesaikan pekerjaan sebelum bisa kupersembahkan padamu segala upah. Semoga rintik hujan yang kukirim cukup melimpah. Hingga benih yang kubeli dari upah bisa kau taman di belakang rumah, menjadi pohon dan menyimpan air cinta sampai kita berdua menikah.

    2.pulang.

    Aku tak pernah serindu ini untuk pulang. Ya, pulang, kata yang selama bertahun-tahun aku lupakan. Kupendam dalam-dalam di timbunan kemarahan. Rumah masa kecilku yang menyimpan sejuta kenangan, sekaligus yang membakar tungku amarah. Tungku itu juga yang menempa sayapku untuk terbang meninggalkan rumah.

    Ayah dan ibu bukannya tak pernah sayang padaku. Mereka menyayangiku dengan sepenuh hati. Hanya saja, sejak abangku terkena stroke yang membuatnya lumpuh serta sulit berkomunikasi di usianya yang baru 16 tahun, seluruh perhatian ayah dan ibu tercurah untuk abangku. Di masa aku ingin terbang melihat dunia, kondisi abang menuntutku untuk terikat padanya, menuntut ayah dan ibu melayaninya. Aku harus mengurungkan niat untuk menuntut ilmu di kota lain. Maka, setelah aku lulus dan diterima kerja di sebuah LSM international, aku terbang dari negara ke negara, dari pelosok desa sampai ke hutan.

    Bertahun-tahun aku mencari kebahagiaan, penerimaan dan keluarga baru di antara kawan-kawan. Semua datang silih berganti sampai aku sadar, tak ada raut wajah segembira dan setulus wajah abangku ketika aku menyuapinya dulu. Tak ada telinga yang selebar telinga abangku yang selalu setia mendengar semua cerita dan racauan keseharianku. Aku dirundung rindu yang menggebu pada orang yang selama ini kuanggap beban. Kenangan akan abang, membawaku untuk pulang.

  • Si boneka kayu pinokio
    Pada suatu hari tinggallah seorang kakek bernama Pak Gepeto
    Dia mempunyai 1 boneka kayu yang diberi nama pinokio. Si peri biru datang dan menghidupkan pinokio. Pinokio hidup tetapi dia selalu berbohong. Setiap kali pinokio berbohong dia selalu diberi hidung panjang oleh peri biru. Tapi, makin lama pinokio menjadi anak yang baik meskipun dia bukan manusia.

    Semoga bermanfaat
    Saya Fanya kelas 5sd

Pertanyaan Lainnya