B. Indonesia

Pertanyaan

isi syair keseluruhan tentang syair perahu

1 Jawaban

  • mengarangkan syair terlalu indah,
    membetuli jalan tempat berpindah,
    di sanalah i’tikat diperbetuli sudah
    Wahai muda kenali dirimu,
    ialah perahu tamsil tubuhmu,
    tiadalah berapa lama hidupmu,
    ke akhirat jua kekal diammu.
    Hai muda arif-budiman,
    hasilkan kemudi dengan pedoman,
    alat perahumu jua kerjakan,
    itulah jalan membetuli insan.
    Perteguh jua alat perahumu,
    hasilkan bekal air dan kayu,
    dayung pengayuh taruh di situ,
    supaya laju perahumu itu
    Sudahlah hasil kayu dan ayar,
    angkatlah pula sauh dan layar,
    pada beras bekal jantanlah taksir,
    niscaya sempurna jalan yang kabir.
    Perteguh jua alat perahumu,
    muaranya sempit tempatmu lalu,
    banyaklah di sana ikan dan hiu,
    menanti perahumu lalu dari situ.
    Muaranya dalam, ikanpun banyak,
    di sanalah perahu karam dan rusak,
    karangnya tajam seperti tombak
    ke atas pasir kamu tersesak.
    Ketahui olehmu hai anak dagang
    riaknya rencam ombaknya karang
    ikanpun banyak datang menyarang
    hendak membawa ke tengah sawang.
    Muaranya itu terlalu sempit,
    di manakan lalu sampan dan rakit
    jikalau ada pedoman dikapit,
    sempurnalah jalan terlalu ba’id.
    Baiklah perahu engkau perteguh,
    hasilkan pendapat dengan tali sauh,
    anginnya keras ombaknya cabuh,
    pulaunya jauh tempat berlabuh.
    Lengkapkan pendarat dan tali sauh,
    derasmu banyak bertemu musuh,
    selebu rencam ombaknya cabuh,
    La ilaha illallahu akan tali yang teguh.
    Barang siapa bergantung di situ,
    teduhlah selebu yang rencam itu
    pedoman betuli perahumu laju,
    selamat engkau ke pulau itu.
    La ilaha illallahu jua yang engkau ikut,
    di laut keras dan topan ribut,
    hiu dan paus di belakang menurut,
    pertetaplah kemudi jangan terkejut.
    Laut Silan terlalu dalam,
    di sanalah perahu rusak dan karam,
    sungguhpun banyak di sana menyelam,
    larang mendapat permata nilam.
    Laut Silan wahid al kahhar,
    riaknya rencam ombaknya besar,
    anginnya songsongan membelok sengkar
    perbaik kemudi jangan berkisar.
    Itulah laut yang maha indah,
    ke sanalah kita semuanya berpindah,
    hasilkan bekal kayu dan juadah
    selamatlah engkau sempurna musyahadah.
    Silan itu ombaknya kisah,
    banyaklah akan ke sana berpindah,
    topan dan ribut terlalu ‘azamah,
    perbetuli pedoman jangan berubah.
    Laut Kulzum terlalu dalam,

Pertanyaan Lainnya