PPKn

Pertanyaan

Dimana ktt berlangsung

2 Jawaban

  • Pertemuan pertama berlangsung tahun 1961 di Beogard guna mencetuskan prinsip politik bersama.[1] Pengertian politik itu berbunyi “politik berdasarkan koeksistensi damai, bebas blok, tidak menjadi anggota persekutuan militer dan bercita cita melenyapkan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya”.[1] Konferensi pertama negara non blok September 1961 di Beograd dianggap kelanjutan Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung.[1]
  • KTT asean 
    23‒24 Februari 1976 IndonesiaBali 2. 4‒5 Agustus 1977Malaysia Kuala Lumpur 3. 14‒15 Desember 1987 Filipina Manila 4.27‒29 Januari 1992 SingapuraSingapura 5. 14‒15 Desember 1995 Thailand Bangkok 6. 15‒16 Desember 1998 Vietnam Hanoi7. 5‒6 November 2001 BruneiBandar Seri Begawan 8. 4‒5 November 2002 Kamboja Phnom Penh 9. 7‒8 Oktober 2003Indonesia Bali 10. 29‒30 November 2004 Laos Vientiane11. 12‒14 Desember 2005Malaysia Kuala Lumpur 12. 11‒14 Januari 2007 Filipina Cebu 13.18‒22 November 2007 SingapuraSingapura 14. 27 Februari-1 Maret 2009 Thailand Cha Am, Hua Hin 15. 23 Oktober 2009Thailand Cha Am, Hua Hin 16. 8-9 April 2010 Vietnam Hanoi 17.28-30 Oktober 2010 VietnamHanoi 18. 4-8 Mei 2011Indonesia Jakarta 19. 17-19 November 2011 Indonesia Bali20. TBA 2012 Kamboja Phnom Penh

    KTT non blok 
    Konferensi pertama

    Pertemuan pertama berlangsung tahun 1961 di Beogard guna mencetuskan prinsip politik bersamaPengertian politik itu berbunyi “politik berdasarkan koeksistensi damai, bebas blok, tidak menjadi anggota persekutuan militer dan bercita cita melenyapkan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya”.[1] Konferensi pertama negara non blok September 1961 di Beograd dianggap kelanjutan Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung.[1] Sebanyak 25 negara ikut ambil bagian (8 dari Asia, 9 Afrika, 1 Eropa (Yugoslavia), 1 Amerika Latin (Kuba) dan 6 Arab.[1] Tenaga pendorong konferensi ini adalah Presiden Tito yang semakin bergeser ke Dunia Ketiga karena ingin lepas dari isolasi kedua blok.[1] Bertiga dengan Nehru dan Nasser, Tito memerankan kelompok vokal pertemuan.[1] Konferensi membahas diskriminasi ras, bantuan untuk kemajuan dan perkembangan serta pelucutan senjata.[1]

    Konferensi kedua

    Bulan Oktober 1964 berlangsung konferensi kedua di Kairo yang diikuti utusan 48 negara dan sepuluh negara berstatus pengamat resmi (kebanyakan dari Amerika Latin).[1] Pada kedua konferensi sudah tampak adanya pertentangan antara kelompok ngara moderat pimpinan Nehru dan kelompok radikal pimpinan Soekarno serta Kwame Nkrumah.[1]

    Konferensi ketiga

    Bulan September 1970 Konferensi Non Blok ketiga diadaan di Lusaka, ibu kota Zambia.[1] Jumlah peserta bertambah menjadi 54 negara, 9 negara mengirimkan pengamat.[1] Tema pokok konferensi yang dipimpin Presiden Zambia Kenneth Kaunda mempermasalahkan rezim rasialis minoritas kulit putih di Afrika Selatan.[1] Prinsip non blok dinyatakan tidak berkurang kekuatannya seperti yang telah dirumuskan dalam resolusi Kairo dan Beogard.[1]

    Konferensi keempat

    Konferensi tingkat tinggi keempat berlangsung September 1973 dan diikuti 75 negara di Aljazair.[1] Kamboja diwakili pangeran Sihanouk untuk pemerintahan kerajaan.[1] Para pengamat terdiri dari organisasi gerakan kemerdekaan dan pembebasan Afrika Selatan dan Amerika Latin.[1] Tema pokok konferensi yang dipimpin Presiden Aljazair Boumedienne adalah masalah negara-negara melarat. Dalam resolusi penutup dirumuskan hak menasionalisasi perusahaan asing.[1]

    Konferensi kelima

    Konferensi kelima berlangsung Agustus 1976 di Colombo, ibu kota Sri Lanka.[1] Dalam konferensi ini, selain dipertegas kepentingan negara-negara non blok yang dirugikan tata ekonomi dunia yang tidak adil yang bisa mengancam perdamaian dunia juga dirumuskan perjuangan bersama negara-negara non blok dalam lapangan perdagangan, industri, teknologi termasuk memperkuat media informasi negara-negara non blok.[1] Konferensi berhasil merumuskan program aksi bersama yang disebut deklarasi perjuangan.[1]

    Konferensi keenam

    Konferensi non blok keenam berlangsung September 1979 di Havana, ibu kota Kuba.[1] Jumlah peserta menjadi 94 negara, peninjau dari 20 negara dan 18 organisasi dan negara yang berstatus tamu.[1] Meskipun suasana konferensi diliputi pertentangan antara kelompok moderat dan kelompok radikal, konferensi berhasil merumuskan resolusi untuk memperkuat prinsip-prinsip non-blok yang dirumuskan dalam deklarasi politik. Selain itu, deklarasi ekonomi yang mempertegas sikap negara-negara non-blok terhadap apa yang mereka nyatakan sebagai dominasi ekonomi asing yang merugikan kekayaan negara-negara sedang berkembang berhasil pula dirumuskan.

    Konferensi ketujuh

    Keanggotaan Kamboja tidak berhasil diselesaikan sehingga baik pemerintahan Heng Samrin maupun rezim Pol Pot hanya berstatus peninjau, Konferensi Tingkat Tinggi Non Blok yang sedianya diadakan bulan September 1982 di Baghdad ibu kota Irak batal karena perang antara Irak dan Iran belum berhasil diselesaikan.Lalu, Delhi ibu kota India menjadi pengganti tempat berlangsungnya Konferensi Non Blok ketujuh


Pertanyaan Lainnya